Peresmian Pembukaan Agrinnovation Conference 2025 oleh Budisatrio Djiwandono, Wakil Ketua Komisi I DPR RI & Ketua Umum Pemuda Tani, Rachmat Pambudy, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Prof. Dadan Hindayana Kepala Badan Gizi Nasional, Arief Presetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional, dan Amri Ilmma, COO Edufarmers.

Jakarta, 23 Februari 2025 – Agrinnovation Conference 2025 yang diselenggarakan oleh Edufarmers dan Pemuda Tani Indonesia, telah berakhir pada tanggal 22 Februari lalu dan berlangsung dengan sukses. Konferensi ini diselenggarakan sebagai bagian dari Rapat Koordinasi Nasional dan Hari Ulang Tahun Pemuda Tani, dan menjadi tonggak penting dalam mendorong inovasi dan kolaborasi di pertanian Indonesia. Acara ini mempertemukan 1.960 peserta, termasuk petani, pembuat kebijakan dan perusahaan di bidang pertanian.

Pembicara utama dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Pertanian, Rachmat Pambudy dan Andi Amran, menyoroti pilar-pilar penting dalam rencana lima tahun Indonesia, termasuk kebijakan-kebijakan yang ditargetkan untuk meningkatkan produksi pertanian secara signifikan, mengurangi ketergantungan impor secara strategis, dan upaya kebijakan untuk memprioritaskan peningkatan kesejahteraan petani.

Foto dari kiri:  Soeroyo, Sekretaris Jenderal Pemuda Tani Indonesia; Yahja Djanggola, Ketua Yayasan Edufarmers; Rachmat Pambudy, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional; Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs JAPFA Comfeed; Nurul Intan, Head Division Agribisnis BRI; Irvan Kolonas, Dewan Pembina Edufarmers

Dalam acara ini, dua Nota Kesepahaman (MoU) ditandatangani oleh JAPFA, BRI, Pemuda Tani Indonesia, dan Edufarmers, yang menandai langkah penting dalam upaya kolaboratif mereka untuk memperkuat koperasi petani. Perjanjian ini menguraikan ekosistem komprehensif yang dirancang untuk menyediakan sumber daya keuangan, memberdayakan petani melalui pelatihan dan pendidikan, dan memfasilitasi akses ke pasar yang lebih luas.

Dalam salah satu panel bersama dengan Arief Prasetyo Adi (Kepala Badan Pangan Nasional) dan Prof Dadan Hindayana (Kepala Badan Gizi Nasional) menyoroti potensi untuk mencapai Pertumbuhan Ekonomi sebesar 8% melalui Program Makan Bergizi di Sekolah.

“Program ‘Makan Bergizi’ merupakan pendekatan multi-segi untuk memerangi malnutrisi dan meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Dengan menyediakan makanan bergizi di sekolah-sekolah, disertai dengan edukasi gizi dan pemantauan yang konsisten, kami berinvestasi untuk kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas anak-anak bangsa di masa depan.” Lebih lanjut, Prof. Dadan Hindayana menyebutkan bahwa program ini dapat meningkatkan pendapatan petani dan usaha kecil dan menengah karena menciptakan permintaan yang stabil dan konstan.

  1. Arief Prasetyo menambahkan, “Program ‘Makan Bergizi’ akan sangat meningkatkan ketahanan pangan nasional. Kami sedang mengembangkan strategi untuk memastikan pasokan bahan baku lokal yang cukup, sehingga mengurangi ketergantungan Indonesia pada produk impor.”

Konferensi ini tidak hanya menampilkan pembicara utama dan diskusi yang mendalam mengenai pertanian regeneratif, pertanian karbon, transformasi pupuk subsidi, tetapi juga menampilkan inovasi agritech yang mutakhir. Hal ini dicontohkan oleh Putri Alam, Director of Government Affairs & Public Policy  di Google Indonesia, yang menekankan potensi transformatif AI di bidang pertanian, dengan menyatakan, “AI memiliki potensi untuk memberdayakan petani dengan wawasan berbasis data, mengoptimalkan alokasi sumber daya, dan membantu pengambilan keputusan, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.

Konferensi Agrinnovation 2025 menjadi katalisator kolaborasi dan berbagi pengetahuan, seperti yang disampaikan oleh Gita Syahrani, Koalisi Ekonomi Membumi, dalam penutupan konferensi, “Visi pertanian Indonesia untuk tahun 2045 adalah untuk memiliki sektor pertanian yang inklusif dan tangguh, yang mampu bertahan dalam berbagai tantangan, termasuk krisis iklim. Hal ini hanya dapat dicapai melalui aksi kolaboratif, penguatan rantai pasok pertanian, termasuk penggunaan teknologi, dan yang terakhir adalah peran petani sebagai pemain kunci yang harus dimuliakan.”

Sebagaimana yang disebutkan oleh Amri Ilmma, COO Edufarmers, “Kesuksesan Agriinnovation Conference 2025 menandai awal dari perjalanan panjang.” Implementasi dari MoU, program ‘Makan Bergizi’, dan inovasi yang dibahas dalam konferensi ini akan menjadi kunci untuk mewujudkan visi pertanian Indonesia yang maju dan tangguh di tahun 2045.

Agrinnovation Conference 2025 didukung oleh Google.org dan Kementerian Pertanian. Edufarmers dan Pemuda Tani Indonesia juga mengucapkan terima kasih kepada Japfa Comfeed, First Resource, Indihome, MMS Group Indonesia, Artha Graha Peduli, Arkara Energi, Pantau, BTN, dan para sponsor, pembicara, dan peserta lainnya yang telah memberikan kontribusi yang tak ternilai dalam menyukseskan acara ini.