Bukadapur merupakan startup dari Bandung yang bergerak dengan misi untuk membantu bisnis kuliner, baik dari jenjang UMKM, UKM hingga tingkat lanjut untuk mengelola pemasaran dan brand digital secara lebih efisien dengan inovasi yang dikenal dengan Brand Pintar – didirikan oleh sejumlah ex-Bukalapak, yaitu Cordova Putra Handri Ansyah, Nurul Furqon, lalu Johan Sutrisno, serta mahasiswa doktoral Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia, yaitu Verdy Firmantoro sejak akhir 2020

Pertanyaannya, apa permasalahan yang ingin diselesaikan oleh Bukadapur? Dalam kalimat yang singkat, yaitu optimalisasi perihal proses pemasaran dan pengelolaan brand digital. Sehingga, payung besarnya adalah aspek pemasaran digital yang relevan dengan konteks digitalisasi UMKM yang hari ini menjadi bahasan yang hangat dan naik daun, terlebih akibat pandemi COVID-19 sejak awal 2020

Jadi, mengapa pemasaran digital? Berdasarkan penelitian yang secara aktif tengah dilakukan oleh team Bukadapur di wilayah DKI Jakarta dengan sample lebih dari 500 UMKM, dan disertai dengan penelitian di level regulator, bersama PPKUKM DKI Jakarta dan juga 300+ pendamping UMKM dari Jakpreneur, dapat disimpulkan bahwasanya ada tiga payung permasalahan besar yang dialami oleh pelaku UKM dan juga UMKM, diantaranya adalah (1) Pemasaran, (2) Keuangan dan (3) Logistik

Di dalam poin kedua dan ketiga, persoalan keuangan identik dengan ketidakmampuan pelaku usaha dalam mengelola catatan pemasukan dan pengeluaran, dan logistik identik dengan kesulitan perihal pengiriman produk dari pelaku usaha hingga ke pelanggan. Ketika kita amati, kedua poin tersebut, yakni Keuangan dan Logistik, maka nama-nama seperti Go-Pay, Go-Send, Go-Ride, Paxel, BukuWarung telah berusaha untuk menjawab tantangan atau permasalahan di kedua bidang tersebut

Bagaimana dengan Pemasaran? – atau sebelum mendalami solusinya, apa sebenarnya permasalahan dalam pemasaran?. Berdasarkan hasil interview dengan Dinas PPKUKM DKI Jakarta, lalu pendamping Jakpreneur dan tentunya UMKM, pelaku usaha masih bingung perihal langkah untuk mengeksekusi pengelolaan brand digital yang optimal.

Secara garis besar, mereka tahu ada Instagram, Facebook, maupun sekarang Tik Tok, dan lain-lain. Selain itu, mereka juga tahu harus menyiapkan foto yang bagus, atau harus lebih aktif lagi mengunggah konten di media sosial, namun sadarkah bahwa mereka tidak punya waktu untuk itu semua, misalnya untuk mengelola jam unggah konten, menyusun struktur tata atau layout konten digital. Tentu saja ini membutuhkan waktu khusus yang hampir 99% waktu pelaku usaha, dihabiskan di dapur

Selain itu, rata-rata, pelaku usaha UMKM dan UKM memiliki ukuran SDM yang relatif kecil, atau tidak memiliki budget yang cukup untuk mengelola konten pemasaran yang berkualitas, karena brand besar rata-rata sudah memiliki dedicated team yang khusus difokuskan untuk mengelola pemasaran digital.

Alhasil, selama tidak ada opsi untuk automate proses optimalisasi pemasaran ini, maka pelaku UMKM dan UKM akan selalu tertinggal jauh, terlebih dalam hal kualitas pemasaran digital. Sekali lagi, mereka sudah paham ada Instagram dan lain-lainnya, bahkan berdasarkan penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia yang dilakukan pada bulan Juli 2021 terkait Resiliensi UMKM, dari sample 277 UMKM, 40% responden menjawab bahwa mereka optimis bisa bangkit, namun soal pemasaran digital, bagaimana eksekusi yang optimal dan juga efisien? Pertanyaan ini akan selalu muncul

Sehingga, melalui serangkaian hasil penelitian tersebut, Bukadapur terus melakukan iterasi dan baru saja merilis layanan yang bernama Brand Pintar, dengan tujuan untuk membantu pelaku usaha dalam mengelola pemasaran dan brand digital yang optimal dan juga efisien. Apa itu efisien?

Seperti yang tertera di demo video di tautan berikut ini, layanan Brand Pintar oleh Bukadapur memiliki sejumlah kapabilitas, yaitu untuk mengelola dan memasang jadwal unggah konten secara otomatis, mengelola tata letak konten digital yang lebih rapih, dan juga Brand Profile.

Brand profile adalah kapabilitas dimana pelaku UMKM dan UKM bisa membangun katalog digital yang juga mengintegrasikan seluruh kanal penjualan seperti Go-Food, Grabfood, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan lainnya, bahkan tidak menutup kemungkinan juga marketplace lokal seperti Burjo, Jakarta Timur Belanja Online, Jatibejo (Jawa Timur Belanja Online), dan lain-lainnya – selain itu, pelaku usaha bisa memiliki tautan atau URL katalog secara khusus, contohnya bisa klik di tautan berikut ini

Secara garis besar, Brand Pintar merupakan pendekatan Bukadapur untuk menghadirkan solusi automasi di sektor pemasaran digital dan ini merupakan langkah awal, dan akan terus berkembang kedepannya. Semoga dalam waktu 5-10 tahun kedepan, pelaku UMKM dan UKM benar-benar bisa membangun dan mengelola brand digitalnya dengan lebih pintar dari genggaman tangan