SekolaID adalah aplikasi rapor online yang diinisiasi oleh Tedi, Wawan dan Samuel dari layana.id. SekolaID baru saja mengikuti kompetisi TechStar Startup Weekend Covid19 2020 dan berhasil meraih juara favorit pilihan dewan juri. Meskipun tidak masuk tiga besar, namun Tedi cukup bangga dengan pencapaian ini.”Ini menjadi semacam legitimasi bahwa konsep SekolaID diterima,” imbuhnya. Ide SekolaID berawal dari keresahan pribadi yang cukup related dengan kebutuhan pendidikan di Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Dalam keadaan ekstrim Covid-19 yang berkepanjangan dan social distancing menjadi national policy, pihak sekolah harus mulai beradaptasi dengan menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara online atau tanpa bertatap muka. Melalui aplikasi SekolaID, bukan hanya pihak sekolah yang diuntungkan, melainkan orang tua siswa pun dapat memantau perkembangan anaknya secara realtime dalam hal presensi, tugas, nilai, agenda belajar, dan juga apresiasi khusus untuk siswa yang menjadi milestone pada hari itu. Sementara itu para guru akan dipermudah, karena SekolaID memiliki fitur yang membantu merekap presensi hingga nilai semua siswa asuhannya. Data ini selanjutnya dapat digunakan sebagai laporan para guru untuk diteruskan kepada pihak sekolah, orang tua dan dinas pendidikan.
Bayangkan, saat ini guru setiap malam harus melaporkan kegiatan siswa asuhannya pada grup aplikasi Whatsapp (WA), dan betapa repotnya ketika seorang guru harus mengulangi informasi yang telah disampaikan apabila ada orang tua siswa yang malas scroll isi chat sebelumnya. Dengan SekolaID, permasalahan seperti itu akan teratasi dengan mudah karena informasi yang diberikan kepada setiap orang tua akan tersampaikan lebih efektif, bahkan dilengkapi fitur Buku Pengubung Siswa dan buku Rapor.
BACA JUGA : MentorKu Startup Edukasi, Bantu Mahasiswa Menata Karir Ditengah Pandemi]
Fitur rapor sekolah adalah stage dasar SekolaID, dimana stage ini disebut sebagai EDUFAS yang menjadi FASILITATOR proses EDUKASI. Fitur-fitur lain di stage EDUFAS yaitu e-book dan tryout, platform ini dikembangkan dengan melibatkan guru – guru untuk berkontribusi dalam pembuatan konten soa, yang nantinya jika try out ini di enroll oleh siswa, maka guru pembuat soal akan mendapatkan credit. Untuk menguji platform ini, telah dilakukan riset kecil pada 6 Sekolah dengan melibatkan 60 orang tua siswa dan guru. Mewawancarai mereka secara langsung dan sebanyak 91,5% peserta yang terlibat mengaku senang dengan adanya aplikasi ini dan mengatakan bersedia menggunakan aplikasi sekolaID.
Dalam pengembangannya, SekolaID bermimpi akan menjadi one stop platform bagi sekolah, orang tua dan murid dengan menyediakan seluruh kebutuhan pendidikan untuk mendukung tumbuh kembang para siswa. Samuel, co-founder yang bertanggung jawab pada pengembangan system mengatakan bahwa SekolaID kedepannya bisa saja menyediakan marketplace tes minat bakat, event edukatif, kursus privat online, hingga konsultasi mengenai perkembangan anak, dan bahkan memanfaatkan teknologi AI dan machine learning sebagai online consulting. Hal ini akan segera diwujudkan untuk melengkapi fitur stage EDUFES, karena saat ini SekolaID masih berfokus menjadi FASILITATOR dan partner edukasi bagi sekolah-sekolah.
Langkah positif SekolaID untuk pendidikan indonesia akan terus ditingkatkan guna mendukung setiap murid agar dapat belajar mandiri dan mendukung setiap guru mendapatkan referensi terbaik untuk mengajar. Ini sesuai dengan tagline SekolaID yang berbunyi “MANDIRI BELAJAR MERDEKA MENGAJAR”.
Hana / MediaStartup