Sikumis.com yang dimiliki oleh PT Sabas Sinergi Indonesia merupakan E-commerce dengan misi menyederhanakan rantai distribusi penyediaan sarana usaha petani, nelayan dan peternak dari hulu hingga hilir agar tercipta harga dan kedaulatan pangan yang sustainable melalui teknologi digital pertanian. Sikumis juga merupakan sebuah web & apps platform penyedia pembiayaan non bank (P2P) untuk BUMdes (Fintech) dan sarana prasarana murah serta memangkas jalur distribusi dengan mempertemukan petani, nelayan, peternak ke pedagang besar, eksportir, pabrikan, horeka, hingga pemerintah dengan sistem B2B (pasar lelang online) berbasis resi gudang.
Sebelum membangun Sikumis pada pada akhir Maret 2016 di Jakarta, Edward S Siagian dan Chintya Fransisca membangun ratusan web dengan produk pertanian, peternakan, perikanan dan alat mesin pangan dengan platform blogspot dan wordpress. Karena begitu banyak web yang dikelola, para pendiri memutuskan untuk menyatukannya menjadi satu web yaitu Sikumis.com. Di situsnya, SiKumis menyediakan produk-produk hasil pertanian dan peternakan di Indonesia, termasuk produk industri seperti alat pertanian, peternakan, dan perikanan.
SiKumis memiliki tiga platform; Pertama Marketplace. Kedua, Mobile Commerce yang menggunakan telepon atau SMS demi mengakomodasi tingkat teknologi penggunanya. Ketiga financial technology (fintech). Sikumis juga menawarkan tujuh komoditas dalam marketplace yang tengah dibangun, diantaranya; pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan, perikanan & kelautan, lingkungan hidup & taman, buku, pelatihan & software, serta makanan & minuman olahan. Terdapat ratusan kategori serta sub kategori yang bisa dipilih oleh pembeli ataupun pemasok melalui Sikumis.com.
Marketplace ini mengemban moto #gerakanpetanimodern untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan Indonesia, sehingga para petani, peternak, dan nelayan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Sebaliknya di sisi konsumen masyarakat akan mendapatkan harga yang lebih murah, transparan serta stabil dengan pendeknya rantai distribusi.
Hana / MediaStartup