Asri Wijayanti merangkul sekitar 200 penjahit untuk bergabung dalam startup Jahitin.com, yang ia dirikan pada September 2016 di Malang. Situs ini menghubungkan penjahit rumahan dengan pelanggan yang membutuhkan jasa menjahit busana. Usaha ini dimulai karena keresahan founder atas rendahnya upah penjahit rumahan, rata-rata pendapatan mereka hanya berkisar satu juta per bulan. Melalui Jahitin, kenaikan pendapatan penjahit bisa mencapai tiga juta per bulan. Kebanyakan pelanggan mitranya adalah mahasiswi di Malang, sedangkan mitra penjahitnya sebagian besar berasal dari Jawa Barat.

Cara kerja Jahitin sederhana. Pelanggan mengisi data pesanan yang memuat kolom identitas, ukuran baju, dan model yang diinginkan. Konsumen juga bisa mengunggah foto model baju. Jika sudah pas, konsumen mengirim kain ke alamat penjahit yang sudah dipilih. Pembayaran bisa dilakukan di muka atau setelah pesanan rampung. Untuk pengukuran baju sendiri Jahitin menyediakan fitur Body Measurement dimana klien dapat mengukur ukuran terupdate tubuhnya sendiri tanpa perlu repot pergi ke alamat penjahit.

Perbedaan terbesar antara Jahitin dan perusahaan menjahit lainnya adalah SDM-nya. Orang-orang yang mengukur klien, merancang dan memotong polanya, menjahit, menekan, mengirim, mengubah, memakai, menjawab telepon, melakukan pajangan jendela, hingga orang yang membuat kopi adalah orang-orang yang bersemangat menciptakan kehidupan yang lebih baik dan bertekad untuk membuat perbedaan.

 

Hana / MediaStartup