Banyak alasan setiap orang untuk mengurungkan pelanggan bertemu dengan pedagang pasar tradisional. Mulai dari tidak ada waktu untuk pergi ke pasar karena kesibukan, cuaca yang tidak mendukung, atau alasan lainnya. Suatu hal yang tidak bisa dipungkiri memang jika kita membutuhkan orang lain untuk membantu meringankan beban orang lain seperti itulah yang ingin disampaikan oleh aplikasi Tumbas.in. Salah satu aplikasi yang lahir di daerah yang khas dengan kue Lumpia ini, Semarang. Apa saja yang di dapat dari menggunakan aplikasi ini?

Pertama adalah pelanggan tidak perlu ke pasar tradisional, sehingga para pengurus aplikasi ini bertugas untuk membelanjakan kebutuhan yang pelanggan perlukan. Kedua adalah para pelanggan tidak perlu khawatir tentang kesegaran produk pasar karena kesegaran dan kualitas produk akan dijamin. Ketiga, harga produk yang lebih murah dibandingkan dengan harga di supermarket jika produk tersebut di dapat di supermarket. Keempat, tidak ada minimal pemesanan dalam pembelian produk jadi jika memang membutuhkan produk yang berkuantitas banyak mereka akan siap membelikannya. Kelima, pengiriman belanja yang cepat untuk sampai ke tempat tujuan. Dengan adanya shopper dan kurir yang terlatih dan terpercaya maka pengiriman tidak sampai satu minggu. Keenam, seperti kebanyakan start up pembayaran dapat dilakukan setelah sampai di depan rumah atau COD.

Menurut Bayu Mahendra Saubig selaku kreator menjelaskan bahwa pembuatan aplikasi ini dilatar belakangi banyaknya para pedagang pasar tradisional yang mengalami kesulitan memasarkan produknya. Sementara itu, mitra yang menjadi rujukan adalah para pedagang di Pasar Karangayu dan Pasar Peterongan. Aplikasi ini sendiri telah di download sebanyak 3.700 akun dan sebanyak 1000 akun aktif, selama satu minggu sudah terdapat 100 transaksi sejak peluncurannya pada April 2017.